Kamis, 19 Juni 2014

Jiwa Muda di Ufuk Timur

 (17 Agustus 2012 pukul 1:34)


Deret pasukan bernyawa tengah berjajar diantara panji-panji nyata
Merapat dalam sebuah kisah yang biasa dianggap reta
Saat itulah pemutaran realisasi arti daripada proklamasi.

Medan upacara dipenuhi deretan gugus
Bahkan setidaknya semua orang menampakkan seragamnya
Bagaimana tidak,,,???
Hari ini buku absen adalah alasan
Konsekuensi adalah ancaman
Anak-anak adalah perbandingan
Dan pangkat adalah tuntutan

Lalu setelah ini kami bertanya...
Dimana dapat ditemukan kesadaran adalah landasan?
Bagaimana mungkin kemerdekaan ada pada suatu keterpaksaan???
Dan kemana perginya jiwa sang “Ikhlas bakti bina Bangsa,, Berbudi bawa laksana?”

Saat itulah para penghuni muda seharusnya berdiri
Menghadap arah terbit matahari
Kemudian merelakan keringatnya deras
Menggantikan musim kemarau yang berkepanjangan
Ya, kemarau yang saat ini masih tertinggal.

Tapi hari ini,,,
Bagaimanapun musim yang terjadi di bumi Pertiwi
Lengan kananku menekuk ke atas, dan terbaca

“DIRGAHAYU INDONESIAKU.........!!!”

(seiring harapan kami untuk kejayaanmu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar